Terkadang aku berfikir
aku bukan diriku, orang lain juga bukan menjadi diri mereka sendiri.
Waktu berlalu aku
selalu saja berfikir hal aneh yang bahkan tak aku ketahui, aku sering menonton
drama ataupun film yang menunjukkan bahwa anak itu adalah monster, bahkan aku
sering bertanya apakah aku ini juga seorang monster.
Ibu selalu memanggilku
bodoh dan pemalas, tapi tidak dengan kedua anaknya yang lain, aku punya seorang
kakak laki-laki ia sukses dan selalu menjadi kebanggaan ibu, ia selalu dipuji
ibu kapanpun, bahkan jika ia bangun siang dan tak pernah mengerjakan satu
pekerjaan rumahpun, aku sering iri padanya ia memiliki banyak teman, memiliki
kesuksesan dan kasih sayang ibu.
Dan adikku, adik
perempuanku mungkin dahulu kami sama-sama lelah karena jam sekolah memang
selalu padat dan selalu pulang sore, tapi walaupun ia tak pernah dipuji ia
selalu mendapatkan kasih sayang ibu dengan mudah, aku selalu berfikir ibu terus
memarahiku karena ia.
Dan aku, aku berfikir
ibu tak menyayangiku, dari dulu sejak aku kecil, bahkan aku pernah berfikir
bahwa aku bukanlah anak kandung mereka, mereka hanya menyembunyikan semuanya
dariku, aku berfikir ibu selalu memarahiku apapun itu, saat pagi hari walau itu
libur ibu akan langsung membangunkanku dan menyuruhku mengerjakan semuanya ini
dan itu sedangkan kakak laki-lakiku dibiarkan tidur hingga siang, ibu selalu
bilang “mungkin kakakmu lelah sudah kerjakan saja”. Dan dengan adikku ia juga
seorang wanita sama seperti aku tapi ibu tak pernah membangunkan ia terlebih
dahulu sebelum aku, bahkan jika aku membangunkannya ibu akan berkata “sudahlah
jangan dipaksa nanti adikmu marah”.
Terkadang, terkadang
aku sering menangis sendirian ketika memikirkan semua itu, aku selalu ingin
membuang semua pikiran itu jauh-jauh, nyatanya ibu juga terkadang memujiku, seperti
apa yang dikatakannya ia melakukan semua ini agar aku bisa menjadi anak yang
lebih baik dan menjadi wanita yang mandiri nantinya.
Terkadang aku marah, sakit
dan terasa pedih, terkadang aku marah pada Tuhan, kenapa Tuhan melakukan semua
ini padaku, apakah karena aku tak pernah melakukan apa yang Ia perintahkan
kepadaku, atau memang ini jalan yang sudah di takdirkannya padaku.
Sekali lagi aku banyak
belajar dari film yang aku tonton, banyak anak yang memiliki gangguan mental,
mereka terlihat sama layaknya orang normal tetapi di dalam jiwanya ada yang
membedakannya dari orang lain, tiap anak memiliki pemikirannya sendiri.
Aku baru saja melihat
dan mendengar sesuatu dari film yang kutonton “anak ini terlahir cantik, dia
akan menjadi cantik, orang lain mengatakan ia cantik dan ia menjadi anak yang
cantik. Anak ini terlahir bodoh, dia akan menjadi bodoh, orang lain mengatakan
ia bodoh dan ia menjadi anak yang bodoh. Anak ini terlahir seperti monster, dia
akan menjadi monster, orang lain mengatakan ia monster dan jadilah ia seorang
monster”.
Beberapa waktu yang
lalu saat aku menyadari bahwa aku juga berbeda dari yang lain, aku mulai ingin
mempelajari diriku sendiri, hingga aku menonton sebuah film dengan latar
belakang Psikologi. Dan sejak itu aku memutuskan untuk menjadi seorang
psikolog, tapi beberapa orang menentangku dan malah menyuruhku untuk masuk
ketempat lain ke tempat yang bisa menghasilkan sesuatu yang lebih berharga dan
dibutuhkan semua orang, bahkan ibu juga pernah berbicara seperti itu.
Tapi, aku tetap
mencoba, 1 hal yang orang lain tak pernah tahu namun dapat dirasakan oleh anak
yang memiliki pemikiran sama sepertiku, aku mau menjadi psikolog dan aku selalu
mengatakan aku ingin membantu anak diluar sana agar jangan menjadi sepertiku,
tapi kenyataannya alasan yang sebenarnya adalah aku ingin belajar dari diriku
dan aku ingin belajar untuk diriku, dan selalu berfikir aku pasti bisa.
Kakakku adalah orang
yang pintar dan rajin begitu juga adikku, tapi aku selalu dikatakan adalah
orang yang malas dan malas, aku selalu berfikir seburuk itukah aku, ah mungkin
memang aku seburuk itu, bahkan terkadang diantara keramaian aku selalu menjadi
sendiri, disaat aku memiliki teman di sampingku bahkan aku tak bisa mempercayai
semuanya, aku hanya bisa berbicara bebas pada Tuhan, tapi aku jarang dan bahkan
tidak pernah berkomunikasi dengan-Nya, aku sering marah pada Tuhan, dan selalu
berkata “Tuhan tidak bisakah Kau kirimkan aku seseorang yang bisa aku ajak
bicara, aku memang bisa bicara pada-Mu Tuhan tapi aku selalu tak pernah
mendapat balasan perkataan, mungkin karena aku yang terlalu mengabaikan-Mu,
tapi terkadang rasanya sulit untuk menemui-Mu.
Di samping segalanya
aku sering membuat imajinasiku sendiri, aku sering berfikir mungkin ini bukan
hal yang aneh dan mungkin orang lain juga sering berimajinasi sama sepertiku.
Tapi, setelah aku perhatikan orang yang ada disekitarku mereka hidup dengan
bahagia dengan semua cerita indah yang mereka berikan, ataukah mereka hanya
menyimpan hal yang sedih dan memberiku pengalaman yang indah saja?
Di saat sendiri aku
menciptakan imajinasiku ntah itu baik atau buruk, aku selalu berimajinasi bahwa
aku adalah orang yang disukai semua orang berbeda dengan hari-hariku bahkan
lebih dari itu aku juga berharap bahwa hal itu adalah nyata, semua khayalanku
adalah nyata, satu waktu aku ingin terus bermimpi dan tak ingin terbangun.
Tapi, aku mendengar suara seorang lelaki berkata “Jika kamu ingin terus
bermimpi lalu kapan kamu akan bangun dan mewujudkan segalanya”. Benar laki-laki
ini benar akhirnya perlahan aku mulai bangun dari mimpiku walaupun sesekali aku
masih tak bisa bangun dari mimpiku tetapi, aku masih terus berusaha bangun
walau perlahan dan pelan-pelan.
Aku selalu berharap
Tuhan membiarkan anak diluar sana hidup bahagia dan nyaman dengan keluargnya,
aku…biarkan hanya aku yang begini Tuhan, dan Tuhan bantu aku bangun Tuhan,
semua kata dan perbuatanku bahkan tak ada yang mengikuti-Mu, tapi aku tau dan
sadar bahwa selama ini Kau selalu bersamaku, hanya ada beberapa yang tak Kau
wujudkan untukku, mungkin karena Kau lelah terhadapku, tapi, aku yakin tidak,
Kau tidak akan pernah lelah untuk membantu, Kau hanya memberi sedikit rintangan
yang pastinya nanti akan terlewati. Bantu aku untuk terus mengatakan semuanya
baik saja termasuk Kau, keluarga, teman dan lainnya. Mungkin aku di lahirkan
bukan sebagai selembar kertas yang putih, tapi Tuhan biarkan aku menghapus
semua tinta hitam yang ada pada kertas putih ini, agar kertas hitam ini dapat
memiliki derajat yang sama seperti kertas putih yang Engkau puji ini, walaupun
penghapus itu kecil berikanlah padaku satu persatu dengan perlahan dan sabar
aku akan menghapus tinta hitam ini dari kertas putih dengan sabar dan lembut
tetapi juga membutuhkan kerja keras agar kertas ini tak robek dan dapat di hargai
lagi.
“HIDUP TAK SELALU
BERUNTUNG, TAPI, BELAJAR DAN BERPROSES MENJADIKANMU LEBIH KUAT DI BANDING
MEREKA YANG SELALU BERUNTUNG”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar