Sabtu, 09 April 2016

Renungan Hati Peneguh Jiwa

Terkadang aku berfikir aku bukan diriku, orang lain juga bukan menjadi diri mereka sendiri.
Waktu berlalu aku selalu saja berfikir hal aneh yang bahkan tak aku ketahui, aku sering menonton drama ataupun film yang menunjukkan bahwa anak itu adalah monster, bahkan aku sering bertanya apakah aku ini juga seorang monster.
Ibu selalu memanggilku bodoh dan pemalas, tapi tidak dengan kedua anaknya yang lain, aku punya seorang kakak laki-laki ia sukses dan selalu menjadi kebanggaan ibu, ia selalu dipuji ibu kapanpun, bahkan jika ia bangun siang dan tak pernah mengerjakan satu pekerjaan rumahpun, aku sering iri padanya ia memiliki banyak teman, memiliki kesuksesan dan kasih sayang ibu.
Dan adikku, adik perempuanku mungkin dahulu kami sama-sama lelah karena jam sekolah memang selalu padat dan selalu pulang sore, tapi walaupun ia tak pernah dipuji ia selalu mendapatkan kasih sayang ibu dengan mudah, aku selalu berfikir ibu terus memarahiku karena ia.
Dan aku, aku berfikir ibu tak menyayangiku, dari dulu sejak aku kecil, bahkan aku pernah berfikir bahwa aku bukanlah anak kandung mereka, mereka hanya menyembunyikan semuanya dariku, aku berfikir ibu selalu memarahiku apapun itu, saat pagi hari walau itu libur ibu akan langsung membangunkanku dan menyuruhku mengerjakan semuanya ini dan itu sedangkan kakak laki-lakiku dibiarkan tidur hingga siang, ibu selalu bilang “mungkin kakakmu lelah sudah kerjakan saja”. Dan dengan adikku ia juga seorang wanita sama seperti aku tapi ibu tak pernah membangunkan ia terlebih dahulu sebelum aku, bahkan jika aku membangunkannya ibu akan berkata “sudahlah jangan dipaksa nanti adikmu marah”.
Terkadang, terkadang aku sering menangis sendirian ketika memikirkan semua itu, aku selalu ingin membuang semua pikiran itu jauh-jauh, nyatanya ibu juga terkadang memujiku, seperti apa yang dikatakannya ia melakukan semua ini agar aku bisa menjadi anak yang lebih baik dan menjadi wanita yang mandiri nantinya.
Terkadang aku marah, sakit dan terasa pedih, terkadang aku marah pada Tuhan, kenapa Tuhan melakukan semua ini padaku, apakah karena aku tak pernah melakukan apa yang Ia perintahkan kepadaku, atau memang ini jalan yang sudah di takdirkannya padaku.
Sekali lagi aku banyak belajar dari film yang aku tonton, banyak anak yang memiliki gangguan mental, mereka terlihat sama layaknya orang normal tetapi di dalam jiwanya ada yang membedakannya dari orang lain, tiap anak memiliki pemikirannya sendiri.
Aku baru saja melihat dan mendengar sesuatu dari film yang kutonton “anak ini terlahir cantik, dia akan menjadi cantik, orang lain mengatakan ia cantik dan ia menjadi anak yang cantik. Anak ini terlahir bodoh, dia akan menjadi bodoh, orang lain mengatakan ia bodoh dan ia menjadi anak yang bodoh. Anak ini terlahir seperti monster, dia akan menjadi monster, orang lain mengatakan ia monster dan jadilah ia seorang monster”.
Beberapa waktu yang lalu saat aku menyadari bahwa aku juga berbeda dari yang lain, aku mulai ingin mempelajari diriku sendiri, hingga aku menonton sebuah film dengan latar belakang Psikologi. Dan sejak itu aku memutuskan untuk menjadi seorang psikolog, tapi beberapa orang menentangku dan malah menyuruhku untuk masuk ketempat lain ke tempat yang bisa menghasilkan sesuatu yang lebih berharga dan dibutuhkan semua orang, bahkan ibu juga pernah berbicara seperti itu.
Tapi, aku tetap mencoba, 1 hal yang orang lain tak pernah tahu namun dapat dirasakan oleh anak yang memiliki pemikiran sama sepertiku, aku mau menjadi psikolog dan aku selalu mengatakan aku ingin membantu anak diluar sana agar jangan menjadi sepertiku, tapi kenyataannya alasan yang sebenarnya adalah aku ingin belajar dari diriku dan aku ingin belajar untuk diriku, dan selalu berfikir aku pasti bisa.
Kakakku adalah orang yang pintar dan rajin begitu juga adikku, tapi aku selalu dikatakan adalah orang yang malas dan malas, aku selalu berfikir seburuk itukah aku, ah mungkin memang aku seburuk itu, bahkan terkadang diantara keramaian aku selalu menjadi sendiri, disaat aku memiliki teman di sampingku bahkan aku tak bisa mempercayai semuanya, aku hanya bisa berbicara bebas pada Tuhan, tapi aku jarang dan bahkan tidak pernah berkomunikasi dengan-Nya, aku sering marah pada Tuhan, dan selalu berkata “Tuhan tidak bisakah Kau kirimkan aku seseorang yang bisa aku ajak bicara, aku memang bisa bicara pada-Mu Tuhan tapi aku selalu tak pernah mendapat balasan perkataan, mungkin karena aku yang terlalu mengabaikan-Mu, tapi terkadang rasanya sulit untuk menemui-Mu.
Di samping segalanya aku sering membuat imajinasiku sendiri, aku sering berfikir mungkin ini bukan hal yang aneh dan mungkin orang lain juga sering berimajinasi sama sepertiku. Tapi, setelah aku perhatikan orang yang ada disekitarku mereka hidup dengan bahagia dengan semua cerita indah yang mereka berikan, ataukah mereka hanya menyimpan hal yang sedih dan memberiku pengalaman yang indah saja?
Di saat sendiri aku menciptakan imajinasiku ntah itu baik atau buruk, aku selalu berimajinasi bahwa aku adalah orang yang disukai semua orang berbeda dengan hari-hariku bahkan lebih dari itu aku juga berharap bahwa hal itu adalah nyata, semua khayalanku adalah nyata, satu waktu aku ingin terus bermimpi dan tak ingin terbangun. Tapi, aku mendengar suara seorang lelaki berkata “Jika kamu ingin terus bermimpi lalu kapan kamu akan bangun dan mewujudkan segalanya”. Benar laki-laki ini benar akhirnya perlahan aku mulai bangun dari mimpiku walaupun sesekali aku masih tak bisa bangun dari mimpiku tetapi, aku masih terus berusaha bangun walau perlahan dan pelan-pelan.
Aku selalu berharap Tuhan membiarkan anak diluar sana hidup bahagia dan nyaman dengan keluargnya, aku…biarkan hanya aku yang begini Tuhan, dan Tuhan bantu aku bangun Tuhan, semua kata dan perbuatanku bahkan tak ada yang mengikuti-Mu, tapi aku tau dan sadar bahwa selama ini Kau selalu bersamaku, hanya ada beberapa yang tak Kau wujudkan untukku, mungkin karena Kau lelah terhadapku, tapi, aku yakin tidak, Kau tidak akan pernah lelah untuk membantu, Kau hanya memberi sedikit rintangan yang pastinya nanti akan terlewati. Bantu aku untuk terus mengatakan semuanya baik saja termasuk Kau, keluarga, teman dan lainnya. Mungkin aku di lahirkan bukan sebagai selembar kertas yang putih, tapi Tuhan biarkan aku menghapus semua tinta hitam yang ada pada kertas putih ini, agar kertas hitam ini dapat memiliki derajat yang sama seperti kertas putih yang Engkau puji ini, walaupun penghapus itu kecil berikanlah padaku satu persatu dengan perlahan dan sabar aku akan menghapus tinta hitam ini dari kertas putih dengan sabar dan lembut tetapi juga membutuhkan kerja keras agar kertas ini tak robek dan dapat di hargai lagi.

“HIDUP TAK SELALU BERUNTUNG, TAPI, BELAJAR DAN BERPROSES MENJADIKANMU LEBIH KUAT DI BANDING MEREKA YANG SELALU BERUNTUNG”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar